Jumat, 13 Januari 2012

Sholat VS Maksiat


Katanya sholat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar? Kenapa sich aku sudah sholat kok masih aja nglakuin maksiat? Padahal kan janji Allah sudah jelas jika sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Masa Allah bohong???  !@#?#$%&%^
Pernah nggak sobat bertanya-tanya seperti itu? Mungkin sudah ada yang pernah bertanya-tanya seperti itu, bahkan sampek ngatain Allah bohong segala. Hmm,… naudzubillah min dzalik.
Perlu sobat benar-benar tanamkan dalam hati bahwa setiap firman Allah dalam Al-qur’an itu pasti dijamin kebenarannya dan Allah tidak akan pernah berbohong dalam jika berjanji. Apabila ada sesuatu yang kurang cocok dengan Al qur’an atau sedikit ngeganjal pikiran kita, sebaiknya kita selidiki dan pikir dahulu, jangan langsung memfonis bahwa Al-qur’an itu salah, apalagi ngatain Allah bohong segala. Ntar dosa lho,…!!!
Untuk ngejawab pertanyaan itu, mari kita simak firman Allah berikut ini:

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: “Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Ankabut: 45)

 Dari firman Allah tersebut, udah jelas bahwa jika kita sholat akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Untuk menjawab pertanyaan yang sempet Ngeganjel di pikiran kita, contohnya seperti diatas, sebaiknya mari kita coba berpikir bersama.
Sholat menurut bahasa berarti do’a, yaitu do’a kita kepada Allah. Menurut istilah berarti suatu gerakan dan bacaan tertentu  yang dimulai dari takbiratul ihram sampai salam disertai dengan syarat dan rukun tertentu. Jadi pada hakikatnya sholat itu adalah sebuah do’a kita kepada Allah.
Dalam sholat itu terdapat tiga unsur, yaitu :
Ø     Unsur Gerak
Ø     Unsur Meditasi (Khusyuk)
Ø     Unsur Sugesti (Dorongan)

“^_^”
Untuk lebih jelasnya akan coba saya jelaskan sedikit saja (kalo mau penjelasan lebih banyak, silahkan banyak-banyak baca buku sendiri, hehe,..).
1.             Unsur Gerak
Maksudnya gerakan-gerakan sholat itu dapat dilihat dari segi spiritual dan medis (kesehatan). Misalnya saja jika diliat dari segi spiritual. Apa sih fungsinya sholat itu kok harus nungging (sujud) segala? Nah, kalo itu saya pernah dijelasin ama dosen saya bahwa ketika kita sujud posisi kepala kita sejajar dengan kaki. Itu artinya bahwa kita itu sangat rendah dihadapan Allah. Derajat manusia itu sangat kecil jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah. Gitu sobat,….
Trus jika dilihat dari segi kesehatan ato medis itu saya pernah baca kalo gerakan-gerakan dalam sholat itu sangat baik untuk kesehatan, bahkan gerakan-gerakanya lebih baik dari pada gerakan-gerakan dalam olah raga. Misalnya saja ketika sujud, kenapa harus jinjit? Menurut penelitian, pusat syaraf-syaraf kita itu terletak di jari-jari kaki, oleh karena itu jika kita jinjit dalam sholat itu tentu akan menjadikan syaraf-syaraf tubuh kita menjadi terangsang dan tentunya akan menjadi lebih baik.
Nah, sudah tau kan rahasianya?
Semua perintah dan larangan Allah itu tentu baik untuk kita. Kitanya aja yang enggan berpikir. Misalnya aja, kenapa kita pagi-pagi sekali sehabis bangun tidur harus sholat subuh??? Jika kita mau berpikir tentu tau jawabanya. Sholat subuh diwajibkan kepada kita ketika baru bangun tidur dipagi hari karena, yang pertama, agar kita terbiasa bangun pagi, yang kedua agar kita tetap sehat, soalnya sholat subuh itu ibarat senam pagi, bahkan lebih baik dari pada gerakan senam pagi. Ketika tidur semua otot-otot kita kan sudah berelaksasi, alangkah baiknya jika sehabis tidur langsung berolah raga, apalagi olah raganya dapat pahala, tentu asyik donk….?
Hmm,… Gitu lho ceritanya,…..
Gimana? Dah capek bacanya? Masih ada unsur-unsur yang lain lho yang belum tak jelasin. Lagi pula pertanyaan diatas belum kejawab. Kalo capek berhenti sebentar, ntar lanjut lagi dech,… Ok.?
2.            Unsur Meditasi (Khusyuk)
Unsur Meditasi ini kurang lebih sama dengan pengertian khusyuk dalam sholat, yaitu memusatkan pikiran kita sepenuhnya kepada Allah. Jadi jika kita sholat semua pikiran kita harus tertuju kepada Allah. Jangan memikirkan selain Allah, apalagi jika sholatnya sambil ngrencanain sesuatu, misalnya habis ini aku mau apa ya? Besok aku mau pergi kemana ya? Atau mungkin mikirin kata-kata untuk di SMSin ke pacar,. Hohoho,…ter-la-lu,.
Khusyuk itu merupakan kerja syaraf. Sobat masih ingat nggak cerita tentang sayyidina Ali bin Abi Thalib ketika terkena anak panah di punggungnya. Ketika beliau meminta shahabatnya mencabut anak panak itu, beliau menyuruh mencabutnya ketika beliau sedang sholat. Tau nggak kenapa? Soalnya ketika kita khusyuk dalam sholat, itu berarti syaraf-syaraf kita terpusat pada satu titik. Nah, itulah sebabnya sayyidina Ali meminta sahabatnya mencabut anah panahnya ketika beliau sedang sholat agar tidak merasakan sakit karena pikiran dan syarafnya terpusat pada satu titik, yaitu kepada Allah.
Imam Ghozali pernah berkata, jika kita khusyuk dalam sholat, maka kekhusyukan itu akan mempengaruhi kehidupan kita. Sudah tahukan masalah cara kerja syaraf tadi? Sekarang pernyataan dari Imam Ghazali tersebut coba kita pikirkan. Apabila kita khusyuk dalam sholat terntu semua syaraf dan pikiran kita tertuju kepada Allah. Nah, pada saat itulah Syaraf-syaraf otak kita memperoleh vitamin yang berupa peningkatan daya religious kita, ato dengan kata lain, kemampuan SQ kita bertambah. Sehingga hal itu akan berpengaruh kepada syaraf-syaraf yang lain. Lebih mudahnya, ketika kita khusyuk dalam sholat tentu kita hanya memikirkan Alah. Bagaimana kekuasaanya? Keagunganya? Dan lain sebagainya. Hal itu tentu menambah rasa takut dan rasa ingin selalu dekat dengan Allah sehingga ketaqwaan kita akan meningkat. Nah, jika demikian secara otomatis ketika kita akan melakukan hal-hal yang keji atau mungkar tentu menjadi takut kepada Allah. Itulah sebabnya Sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Lalu kenapa kok kita selalu maksiat, padahal kita rajin sholat? Kalau masalah itu kita liat dulu sholat kita. Sudah memenuhi syarat rukunya belum? Jangan-jangan ketika kita sholat masih bawa najis. Trus yang terpenting ketika kita sholat sudah khusyuk belum? Ato paling tidak sudah berusaha untuk khusyuk pa belum? Itulah yang sering kita lupakan dalam sholat. Terkadang kita sholat, pikiran kita masih memikirin tugas sekolah ato mungkin mikirin SMS dari sang pacar… Waduh-waduh,… itu namanya nge-DUA-in Allah. Bahaya tuch,… pacar aja nggak mau diduain, apalagi Allah.
Nah, dah tau kan sebabnya kenapa kok kita rajin sholat tetep aja nglakuin maksiat?
(hohoho,…baru tau ya,…? Makanya jangan asal salahin Allah) :P
3.            Unsur Sugesti (Dorongan)
Hmm,… walaupun dah tau jawaban dari pertanyaan yang paling atas, tentu kita tidak boleh nglupain unsur yang ketiga ini. Unsur yang ketiga ini juga sangat berpengaruh terhadap perilaku kita. Bahkan ini yang terpenting. Unsur sugesti atau dorongan ini akan muncul jika kita mampu memahami bacaan-bacaan dalam sholat ato paling tidak tahu maksud dari bacaan-bacaan yang kita ucapkan ketika kita sholat. Jika kita tahu maksud dari bacaan-bacaan yang kita ucapkan ketika sholat itu tentu akan menambah kekhusyukan kita dalam sholat sehingga memberi dorongan kepada kita agar selalu dekat dengan Allah, selalu patuh pada Allah dan takut melanggar perintah Allah. Karena dalam sholat itu terdapat bacaan yang merupakan janji kita kepada Allah. Dalam kalimat “inna sholatii, wanusukii,,……(dst)  itu terdapat janji kita lho,…. Kita berjanji bahwa hidup dan mati kita ini hanya untuk Allah semata.
Hayoo,… hati-hati lho,…!!!
Oleh karna itu jika kita mampu sholat dengan khusyuk, InsyaAllah kita akan berperilaku baik sebagaimana seorang muslim ato muslimah yang sejati.
Tipsnya Agar kita dapat sholat dengan khusuk, usahakan buat tanda tangan kontrak dengan Allah, bahwa waktu 5-10 menit ini hanya untuk-Mu, ya Allah. Jangan ada yang lain selain Allah. Dengan demikian kita akan mengkhususkan waktu tersebut hanya untuk Allah, tiada yang lain.
Mari kita belajar sholat dengan khusyuk bersama-sama agar perbuatan keji dan mungkat lenyap dari muka bumi ini. Amiin…
“^_^”